Thursday, October 16, 2008

DEATH MAGNETIC
Metallica

Album yang ditunggu-tunggu!

 
That Was Just Your Life (7:08)
Lagu yg asik, berhasil jadi pembuka yg sukses mengedepankan janji akan power dan mutu dr keseluruhan album ini.
The End of the Line (7:52)
Asik. Walaupun gw rada bosen dengan adanya sedikit verse dejavu. Solo wah-wah si Hammett juga dejavu, rada gitu2 aja seh... tapi itu style trademark dia memang.
Broken, Beat & Scarred (6:25)
Asik banget! Ada beberapa transisi yg ciamik. Setelah intro yg kurang asik, keseluruhan lagu ini oke. Ada riff dejavu sebelum solo. Setelah 'That was Just Your Life', inilah lagu yg nyangkut di memori gw. Alasan utamanya, liriknya bisa dikutip bwt bikin semangat:
"What don't kill ya make you more strong"
"Show, your, scars!"
"The weak die hard"
The Day That Never Comes (7:56)
Ada riff dejavu dari 'Fade to Black'. Buat jadi single, okelah.
All Nightmare Long (7:57)
Pertama baca judulnya, kok norak ya.. Tapi norak sok sangar begini memang attitude metal jadul, so what? Tapi, ternyata di dalam ada lagi noraknya: "Love is a four-letter word." Waduh. Yah, dengerin musiknya aja.. hehe. Oke kok.
Cyanide (6:39)
Bassline lagu ini (pas semua gitar diem dan basnya berdentum-dentum) sangat mengingatkan gw dengan Jason Newsted. Sangat terdengar dan menguasai frekuensi bawah. Tapi memang secara keseluruhan memang kurang oke bwt jadi single. Supaya sukses, video klipnya musti dibuat keren banget.
The Unforgiven III (7:46)
Ini terasa 'Unforgiven II' (baca: baunya 'Load' & 'Reload'), walaupun gak ada riff yg bener2 dejavu. Pianonya kalo gak cuma di intro doang mungkin lebih menarik.
The Judas Kiss (8:00)
Rapi. Ada di tengah antara metal dan heavymetal/hardrock. Mungkin ini umpamanya lagu yg dibuat di sesi 'Load' & 'Reload' dengan attitude & sound metal Metallica orisinal.
Suicide & Redemption (9:57)
Instrumental!
My Apocalypse (5:02)
Dari sini rupanya "death magnetic" dikutip.

 
PRODUKSI & SOUND

Dari sisi produksi, jelas bumi dan langit dibanding 'St. Anger'. Rapi, in-tune, dan metal. Tebakan gw, ini hasil dari kerja Rick Rubin yang agaknya tau banget bagaimana sound metal sejati (bukan heavymetal yang miring ke hardrock, atau lebih jelasnya: sound Bob Rock) dan tentunya Metallica sendiri sebagai sang pencetus sound yg kalo di speaker gak mutu memang berbahaya buat kuping (hehe).

Gw jadi pengen tau apa jadinya kalo lagu2 dari 'Black' sampai 'Reload' (bahkan mungkin sampai 'St. Anger') dengan sound ini. Mungkin di versi live yg akan datang bisa didenger? Atau mereka tetep make sound yg sesuai album aslinya? Hm...

 
INI DIA

Gw gak nangkep bhw ada lagu yg begitu mirip lagu2 lama, walau memang banyak riff dejavu. Banyak yg bilang, ada lagu mirip 'One', 'Unforgiven', 'Dyers Eve', dsb. Hm, menurut gw Metallica sdh berkarier begitu jauh dan hebat untuk sekedar 'mengulang' lagu lama.

Lebih jauh, album ini memang mewakili sound metal cetusan Metallica. Toh riff-riff mereka sudah jauh berkembang. Lebih ada 'lekukannya' yg mencerminkan pengaruh heavymetal, hardrock, dan country (Hetfield-kah biang keladinya?). Toh, dasar nadanya memang tetap metal. Lekukan itu bikin lagu Metallica gak kaku alias begitu2 doang.

Lekukan itu memang muncul di jamannya Bob Rock. Susah juga menentukan siapa yg memutuskan fleksibilitas itu, Metallica atw sang produser? Gak penting dijawab, walaupun jelas ini topik panas bwt Metallikatz yg gak nyambung sama album 'Black', 'Load', 'Reload', dkk. dan melampiaskannya ke produser. Menurut gw, pelampiasan itu justru menghina Metallica. Emangnya mereka gak punya kredibilitas, mau disuruh-suruh? Takut nolak? Kalo mereka gak suka berubah begitu, mereka pasti gak akan nurut!

Jadi apa yg terjadi, sudah terjadi... Maksud gw, kembalinya sound metal orisinal ini bukan berarti bukti bahwa Metallica sebelumnya sudah 'tersesat'! Bahwa tahun-tahun Bob Rock itu adalah kesesatan yg harus dihapus sama sekali dari pembuluh darah Metallica!

Walaupun mungkin aja, kalo mereka dulu cukup mengembangkan nada ke arah heavymetal tanpa ikut2an drastis mengubah sound, mungkin akan lebih menggembirakan (bwt semua orang, terutama fans lama). Tapi jelas, tahun-tahun hardrock itu sudah menambah keragaman jatidiri Metallica. Lekukan rock telah membuat metal orisinal Metallica jadi lebih bernuansa!

Jadi, sudahlah fans lama. Tah usah hiraukan bualan fans era Bob Rock, namanya jg anak kecil (eh, salah ya? sori! hehe..). Jangan belah-belah Metallica ke era ini-itu. Yang ada: Metallica, band besar yg telah jauh berjuang. Setelah semuanya, setelah krisis 'Some Kind of Monster', mereka dan kita semua para fans bisa berkata: "Apapun yg Metallica lakukan sebelumnya, itulah yg membuat Metallica sekarang lebih kuat dan lebih baik."

Dan berharap Bob Rock tidak usah kembali lagi.. hehe. Biarkan dia mengurus The Offspring!
 

3 comments:

Andrian said...

Nongol juga review DM versi loe...

Yah inilah Metallica era milenium. Bagi gue tetep ga ada perubahan yang signifikan banget di DM. Kayak 'terpaksa' bikin album, 'karena sudah waktunya', dan 'kasih porsi Trujillo'.

Maksudnya DM sebenernya masih bisa dipoles lebih bagus, maksud gue dengan kualitas empat album awal bukan berarti mesti sama, tapi ya emang DM kurang orisinil sih. Tapi ya lumayan lah daripada gak ada, ato balik lagi kayak Load/Reload atau ancur lebur lagi kayak St. Anger.

Anonymous said...

Di album ini, satu lagu yang gak asik adalah 'The Unforgiven III'.

Koreksi:
1. "Love is a 4 letter word" itu adanya di 'The Day That Never Comes'.
2. Videoklip lagu ini jelek banget:
- Metallica ngejam cuma keliatan bayang2, ketutupan asap gak jelas.
- Cerita latarnya, udah gak sinkron sama lagunya, eh pake acara slowmotion gitu.. payah!

Andrian said...

Ah lupakan saja trilogi The Unforgiven yang ngawur itu..Oh iya Dragonforce maen di Adelaide hari ini 24 Okt, terus Slipknot 4 hari lagi, tetep gue ga nonton..bukan paporit sih..

..sekarang gue lagi seneng nyetel Testament gara2 liat live in London (lumayan penghilang stres gue belajar finance yg gila itu...). Alex Skolnick maennya hebat, sounds thrash metal yang sangar dibawain pake Gibson les paul 59, baru kali ini dia pake Les P.. setelah mendalami Jazz kayaknya..